Pekerjaan Orang Kuat

Cinta adalah kata yang mewakili seperangkat kepribadian yang utuh: gagasan, emosi, dan tindakan. Gagasannya adalah tentang bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik dan berbahagia karenanya. Ia juga emosi yang penuh kehangatan dan gelora karena seluruh isinya adalah semata-mata keinginan baik. Tapi ia harus mengejawantah dalam tindakan nyata. Sebab gagasan dan emosi tidak merubah apa pun dalam kehidupan kita kecuali setelah ia menjelma menjadi aksi.

Orang-orang seringkali hanya mengambil bagian tengah dari cinta: emosi. Dalam kehidupan mereka cinta adalah gumpalan perasaan yang romantis dan penuh keindahan. Mereka bahkan mungkin bisa memutuskan untuk mempertahankan suatu penderitaan seringkali karena mereka menikmati romantikanya: hidup di gubuk derita, makan sepiring berdua. Mereka melankolik. Karenanya kehidupan mereka tidak berkembang.

Cinta dalam pengertian yang luas inilah yang menjamin bahwa suatu hubungan dapat dipertahankan dalam jangka panjang. Tidak ada hubungan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang jika kita tidak mempunyai suatu gagasan tentang bagaimana membuatnya lebih baik dari waktu ke waktu. Kebosanan dalam hubungan suami istri, misalnya, sering terjadi karena keduanya secara personal sama-sama tidak berkembang. Mereka sama-sama mengalami “penyusutan” kualitas kepribadian bersama perjalanan umur. Karenanya mereka sama-sama mebosankan.

Jadi cinta adalah sebuah totalitas. Di sana gagasan, emosi, dan tindakan bergabung jadi satu kesatuan yang utuh dan bekerja secara bersama-sama bagi kebahagiaan dan kebaikan orang-orang yang kita cintai. Orang-orang dengan kepribadian yang lemah dan lembek tidak dapat mencintai dengan kuat. Para pecinta sejati selalu datang dari orang-orang dengan kepribadian yang kuat dan tangguh.

Mencintai -dengan begitu- adalah pekerjaan yang membutuhkan kemampuan kepribadian. Maka para pecinta sejati selalu mengembangkan kepribadian mereka secara terus menerus. Sebab hanya dengan begitu mereka dapat mengembangkan kemampuan mereka mencintai. Cinta dan kepribadian adalah dua kata yang tumbuh bersama dan sejajar. Makin kuat kepribadian kita makin mampu kita mencintai dengan kuat. Mengandalkan perasaan saja dalam mencintai hanya akan melahirkan para pembual yang menguasai hanya satu keterampilan: menebar janji.

Mereka yang ingin menjadi pecinta sejati harus terlebih dahulu membenahi dan mengembangkan kepribadiannya. Menggagas bagaimana membuat orang yang kita cintai tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik, mempertahankan “keinginan baik” kepada orang yang kita cintai secara konstan, dan terus menerus melakukan pekerjaan-pekerjaan untuk membahagiakan mereka, hanya mempunyai satu makna: itu pekerjaan orang kuat. Cinta adalah pekerjaan orang kuat. Kalaulah Rasulullah SAW dapat menampung sembilan orang istri dalam jiwanya, itu karena ia dapat menampung sembilan kepribadian dalam kepribadiannya.

Buku Serial Cinta – Anis Matta

Rasa takut ada …

Rasa takut ada bukan untuk ditiadakan. Tak jadi masalah jika rasa takut itu ada. Kadang, bahkan kita membutuhkannya. Sesekali, sebagai pengingat agar kita lebih hati-hati dalam melangkah. Jangan berhenti melangkah karena rasa takut. Karena di langkah keberapapun, langkah ke-1, ke-2, atau bahkan ke-1000, rasa takut itu akan selalu ada. Terus melangkah saja dan bertemanlah dengan rasa takut.

Ah ya… semoga saja bisa

Dalam Dekapan Ukhuwah

Karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa

Karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran

Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu

Wasiat sang Nabi itu rasanya berat sekali:

“Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara”

 

Mungkin lebih baik jika kita berpisah sementara, sejenak saja

Menjadi kepompong dan menyendiri

Berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam

Bertafakur bersama iman yang menerangi hati

Hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari

Melantun kebaikan diantara bunga, menebar keindahan pada dunia

 

Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah

Mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi

Dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,

Sehangat semangat, senikmat berbagi, dan sekokoh janji

 

Salim A. Fillah

Berdebu

Hallo wordpress!! Long time no see..

Udah lama banget ga nulis. Oke, mari ingat-ingat alasan alasan kenapa wordpress saya ini terlantar. Dulu waktu S1, sibuk bikin laporan praktikum yang dalam satu minggu bisa tiga laporan. Waktu tingkat empat sibuk mengurus “anak-anak” (baca: tikus) yang lucu buat penelitian Tugas Akhir. Sekarang, riweuh sama tugas apoteker yang setiap minggunya menggunung dan suka gak jelas (oke, dilarang mengeluh). And well… mungkin nanti, setelah lulus kuliah apoteker (amiiiiiiiiin >,<) nambah lagi alesan. Sibuk kerja, sibuk ngurus suami, sibuk ngurus anak (anak beneran, bukan tikus), dan alasan-alasan lainnya.

Jadi, kesimpulannya adalah…

JANGAN BANYAK ALESAN, GIL!! KAMU AJA KURANG KOMITMEN SAMA KEGIATAN MENULIS.

Well.. huft.. di sela sela mengerjakan tugas Studi Kasus Manufaktur Farmasi (yang saya bingung entah mau mengarang apalagi dengan semua tugas ini) saya mencoba menulis di blog lagi (yeaaaay!! banzaii!!).

Oke, semoga blog saya ini gak semakin berdebu karena lama gak diurus.

Dibuka dengan tulisan yang gak jelas ini..

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Semoga kedepannya komitmen terjaga untuk selalu menulis, setidaknya, minimal seminggu sekali

Refleksi Panggilan Jiwa

SURAT TERBUKA UNTUK METRO TV

TENTANG PEMBERITAAN POLA REKRUTMEN TERORIS MUDA

“KAMI ANAK ROHIS BUKAN TERORIS”

Kepada Redaksi Terhomat,

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah yang memberikan kemampuan kepada manusia untuk berpikir. Salam dan Do’a terbaik kita panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan pelajaran penting bagaimana bersikap, dan bermanfaat bagi umat manusia.

Surat terbuka ini saya sampaikan kepada Redaksi Metro TV atas tayangannya tentang “pola rekrutmen teroris muda”. Dalam tayangan tersebut, Metro TV menyampaikan lima poin tentang pola perekrutan tersebut, yakni :

  1. Sasarannya siswa SMP Akhir – SMA dari sekolah-sekolah umum
  2. Masuk melalui program ekstrakurikuler di masjid-masjid sekolah
  3. Siswa-siswi yang terlihat tertarik kemudia diajak diskusi di luar sekolah
  4. Dijejali berbagai kondisi sosial yang buruk, penguasa yang korup, keadilan tidak seimbang
  5. Dijejali dengan doktrin bahwa penguasa adalah toghut/kafir/musuh

Dan ditambahkan footer note “awas, generasi baru teroris!”

Redaksi terhomat,

Pertama-pertama, meski melalui akun resmi twitter anda pada 14 September…

View original post 1,202 more words